Selasa, 02 November 2010

Menjadi Bidadari Dunia

Dalam buku Tamasya ke Surga (terjemahan dari kitab Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afrah –ed), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyejukkan pandangan mata, menyenangkan dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah.

Sebagian dari kita mungkin berpikir, kapankah kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu? Apakah ia akan kita miliki? Adakah beberapa di antara mereka mendiami bumi sekarang ini? Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya? Apakah dia adalah anak, adik, atau keponakan perempuan kita? Atau apakah ia adalah ibu kita?Atau ia hanya berupa angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi setan kuat menahan?

Bidadari bumi itu adalah wanita sholihah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, tapi siapkah kita menjadi bidadari yang indah dipandang mata? Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya hanya kepada hukum dan syariat Allah. Ciri-ciri bidadari bumi adalah:

1. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya.

2. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta dan bergunjing ria.

3. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.

4. Ia taat kepada suaminya, menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang Islami. Jika dilihat menyenangkan, bila dipandang menyejukkan, dan menetramkan bila berada di dekatnya. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan gairah dan memotivasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.

5. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu (rendah hati –ed), bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah. Ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.

6. Ia bermanfaat di lingkungannya. Pengabdiannya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia ke jalan Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya.

“Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR.Muslim)

“Ya Allah, jadikanlah aku, ibuku, kakak, dan adik-adikku serta wanita-wanita di sekelilingku menjadi bidadari. Yang mampu memberikan nafas bagi kehidupan ini, yang mampu memberikan kekuatan bagi suami kami untuk mencari nafkah, yang menyejukkan jika di pandang, dan yang mencerdaskan masyarakat dengan ilmu, amal dan juga budi pekerti. Amiin…..”

[Ummu Hasan Abdillah]

Maroji’:

Tamasya Ke Surga [terj.] karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.

Setinggi Cita Wanita Perindu Surga [terj.] karya Isham bin Muhammad Asy-Syarif dan DR. Imaduddin Khalil.

Engkaulah Pendamping Yang Kucari [terj.] karya Syaikh Nada Abu Ahmad.

sumber: http://buletinzuhairoh.wordpress.com

1 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan – KHUSUSNYA TERKAIT JODOH. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    PEMBUKA :

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, 'alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma'iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.

    Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim.

    Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin.

    YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BARAKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAUM MUSLIM.

    YA ALLAAH, CURAHKANLAH KASIH SAYANG-MU KE SEANTERO SEMESTA SEKALIGUS LINDUNGILAH / BEBASKANLAH DARI BENCANA - KHUSUSNYA KAUM MUSLIM.

    DOA MOHON JODOH (UMUM) :

    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    DOA LELAKI MOHON JODOH :

    Rabbi hablii milladunka zaujatan thayyibatan akhtubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuunaa shhahibatal lii fid diini wa dun-ya wal aakhirah.

    Allaahumma inni as-aluka zaujatan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit qalbahaa iimaanan bika wa birasuulika fid dun-ya wal aakhirah.

    DOA PEREMPUAN MOHON JODOH :

    RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THAYYIBAN WAYAKUUNA SHAAHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIRAH.

    PENUTUP


    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.



    Indra Ganie - Bintaro J, Tang-Selatan, Banten, NKRI

    BalasHapus