Rabu, 03 November 2010

Bantahan Singkat Terhadap Keyakinan Syi’ah Tentang Mahdi Versi Mereka

penulis Al-Ustadz Qomar ZA Lc.

Para ulama telah membongkar kebohongan Mahdi versi Syi’ah dan membantah tuntas syubhat-syubhat mereka.

Di antara para ulama yg telah melakukan adl Ibnu Taimiyyah Ibnul Qayyim Ibnu Katsir dan ulama-ulama masa kini. Untuk itu kami ringkaskan pembahasan berikut ini dari kitab Badzlul Majhud Fi Itsbati Musyabahatir Rafidhah Lil Yahud karya Asy-Syaikh Abdullah Al-Jumaili.
1. Al-Hasan Al-‘Askari sebagai bapak Al-Mahdi versi Syi’ah sebenar tdk mempunyai anak. Ia meninggal tanpa keturunan. Dan sungguh ini adl hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala yg besar utk membongkar kedok kedustaan mereka. Dan ini diakui oleh buku-buku Syi’ah sendiri seperti Al-Kafi karya Al-Kulaini Al-Irsyad karya Al-Mufid dan lain-lain.
2. Anggaplah kelahiran itu ada tapi persembunyian yg lama ini membuat keberadaan tiada arti. Ath-Thusi ulama mereka menyebutkan sebab tdk keluar adl takut dibunuh. Ini adl sebab yg dibuat-buat krn dlm keyakinan mereka ia akan muncul dan mendapat pertolongan dari Allah .
Lalu mengapa takut? Ataukah dia tdk beriman dgn berita-berita riwayat mereka itu? Demikian pula bila dia takut dibunuh alias pengecut mk ini –menurut mereka juga– tdk sesuai dgn syarat keimaman. Sebab menurut mereka syarat sebagai seorang imam adl harus yg paling pemberani.
3. Arti pula ia akan keluar nanti bila sudah aman. Lalu utk apa keluar jika sudah aman tdk ada perlunya?!
4. Sekarang negara Syi’ah sudah ada yaitu Iran. Bukankah negara itu siap melindungi Mahdi mereka? Mengapa tdk keluar?
5. Kalau ia tdk bisa melindungi diri dari pembunuhan bagaimana mau melindungi orang lain? Alasan yg dibuat-buat itu justru menunjukkan bahwa Mahdi mereka memang tdk ada.
6. Mahdi mereka itu tdk ada maslahat dari sisi din dan dunia. Lebih-lebih di antara prinsip Syi’ah adl bahwa hukum-hukum syariat tdk bisa dilaksanakan sampai muncul Mahdi. Sementara Mahdi mereka hanya fiktif. Arti mereka hidup tanpa syariat.
Apakah ini bisa diterima oleh akal seorang muslim siapapun dia? Oleh karena mau tdk mau Khomeini harus mengakui realita ini sehingga dia katakan: “Sesungguh kita berada pada masa persembunyian besar dan telah lewat masa lbh dari 1.200 tahun Sekarang sesungguh hukum-hukum Islam dan undang-undang syariat apakah akan dibiarkan dan ditinggalkan sampai masa muncul supaya selama selang waktu persembunyian yg panjang masa ini orang2 menjadi tanpa beban mereka berada dlm kebebasan semau mereka? Makna bahwa syariat Islam hanya utk waktu yg terbatas. dlm kurun waktu 1 atau 2 abad saja. Dan ini adl termasuk penghapusan syariat Islam yg paling jelek yg kami tdk sependapat dengannya. Demikian pula tdk seorang muslim pun sependapat.”
Asy-Syaikh Abdullah Al-Jumaili mengatakan: “Apa yg disebutkan oleh Khomeini bahwa keyakinan Al-Ghaibah pada akhir mengarah kepada penghapusan syariat mereka. Ini adl pendapat yg benar yg Allah Subhanahu wa Ta’ala tampakkan melalui lisan utk Allah Subhanahu wa Ta’ala tegakkan hujjah atas mereka .”
Dari sini mungkinkah Sunnah dan Syi’ah bergandeng tangan? Orang yg berakal tentu menjawab tdk mungkin. Hal itu bagaikan mencampur antara minyak dan air.
Atas dasar itu mk segala ajakan menuju pendekatan antara Sunnah dan Syi’ah adl merupakan kesesatan dan upaya utk mengubur al-wala` dan al-bara` serta menghapus identitas As-Sunnah dari Ahlus Sunnah.
Tidakkah kalian sadar –wahai pengikut aliran Syi’ah– akan kebatilan aqidah kalian ini? Dan ini baru satu masalah. Demikian pula aqidah-aqidah kalian yg lain. tdk jauh kebatilan dari itu bahkan banyak yg lbh batil darinya. Sadarlah dan kembalilah kepada Islam yg dibawa oleh Rasul Rabb semesta alam Muhammad bin Abdillah Al-Qurasyi Al-Hasyimi
Wallahu a’lam.

Sumber: www.asysyariah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar